Sabtu, 05 Oktober 2019

Cara Daftar Sbobet Mobile Dapatkan Link sbobet terbaru


Cara daftar sbobet mobile - Cara pro permainan bersama bandar yang melakukan link pilihan sbobet memang lebih aman. Saya adalah tempat yang dapat memberi kemujuran dari perjudian yang anda aplikasikn di dalam sana. Sejak dulu memang permainan judi onlie mempunyai banyak pecinta di seluruh Bidang. Memang benar permainan judi dalam casino online yaitu satu buah perjudian menawaarkan cara sederhana untuk bisa untuk banyak makna menguntukkan cara yang mudah di jalankan seluruh kalangan penggemarnya. Sungguh memerhatikan ulaan saya di bawah ini agar kalian bisa aplikasikan semua hal dengan baik.

Dapatkan Link Preferensi Sbobet TerUpdate
Bagi anda pecinta games casino online asli khatam menyangkut dengan baik perjudian yang ada di dalamnya, absah kalian berhenti mengetahui dengan baik bahw permainan yang ada dalam agen bola terpercaya adalah kalender yang dapat memberi keberhasilan berbentuk uang asli guna anda yang berhasil bermain dan pro Perjudian. Tidak hanya itu bag anda seluruh kalangan atau member baru yang belum ingat dan beropini bahwa permainan judi yaitu games mudah serta bisa dijadikan andaikata keluar untuk mengganti masalah ekonomi yang dihadapi, itu opini yang benar.

Banyak cara mudah yang dapat menyumbangkan kesuksesan terhadap kalian semua. Sekarang selesai banyak pecinta yang memiliki banyak alasan dalam bermain games perjudian bersama suatu casino link penukar sbobet, namun lazim alasan mereka mulai bermain games karena ingin merebut kemujuran dalam jumlah besar. Bahkan selesai banyak pecandu games judi online yang menggeluti tentang suatu permainnan yang ingin di aplikasikan. Anda dapat memahat banyak kompensasi dan arti yang pecah disediakan oleh abdi bandar bola online. Namun menariknya anda tengah bisa mengaplikasikan kesuksesan periode bermain games judi dengan online kapan pun.

Karena semua kalangan member mempunyai kemujuran dan pelung yang besar. Kendatipun pada aktual satu buah permainan judi online ini berpeluang besar andaikan anda mencadangkan usaha saat mengaplikasikannya. Namun tetap saja kesuksesan bakal membawa kalian merupakan satu orang player judi untuk menyabet lebih banyak keberhasilan dan sagu hati besar. Perjudian judi dalam bagian link preferensi sbobet memang bukan satu buah permainan yang mudah, anda pun patut menjelmakan mental dan beberapa ilmu pengetahuan yang kardinal menyinggung satu buah permainan yang ada dalam bagian casino online. Hal ini dapat perhitungkan kesuksesan yang dapat kalian dapatkan nantinya.

Jalankan permainan kemujuran bersama dengan trik dan petunjuk terampuh

Senyatanya terpendam lokasi di mana satu buah kemujuran bisa mengulurkan tangan member untuk meraup kemudahan dan kemenangan diwaktu starter games kesuksesan terseut. Namun kalian tidak disarankan menggandul diir bakal satu buah keberhasilan saja. Anda patut menerapkan caa dan trik ampuh agar bisa membela permainan yang menarik dan memberi banyak uang asli. Karena kesuksesan tah satu buah hal yang tidak bisa wawasan kapan kedatangannya. Kita tidak dapat usai mempelajari bahwa kemujuran sekarang bakal menyebabkan diri akan siapa dalam jurusan online.

Epilog suatu keberhasilan dan menatah banyak arti bersama awak casino link pilihan sbobet yaitu mengadakan beberapa analisa dan pengamatan sebelum menetapi permainan dan menjadi member yang dipenuhi dengan Sportivitas. Analisa tertulis bisa kalian peroleh dalam suatu tata cara atau informasi yang dengan mudah ditemuakn dalam bidang internet, dari berbagai varietas informasi strategis Terselip, kalian bakal mendapat banyak kejadian kemujuran besar dalam permainan judi bersama ana bandar link opsi sbobet online.

Permainan dalam bagian online di indonesia pada dasarnya jauh berbeda dengan perjudian Yang lain, permainan yang ada dalam bagian taruhan online memang menciptakan banyak hal mudah. Kalian misalnya soerang member bahkan bisa perkirakan produk akhir sebelum bermain dengan cara menganalisa menetapkan kemampuan Paling baik, sahih pahami banyak hal sebelum bermain games kesuksesan bersama Beta. Sahih sebagai anda ingin membela games dalam suatu bandar link pilihan sbobet online susunlah beberapa strategi ampun untuk menjadi pemenangnya. Begitu penjelasan menyinggung cara menang bersama ana agen sbobet terpercaya, mudah-mudahan memberi banyak keberuntungan.

Kamis, 01 Agustus 2019

Trick Daftar Joker123 Game Slot Di areataruhan judi online terpercaya banyak upah cuma disini

Daftar Joker123 atau Pendataan Joker123 pada menciptakan akun judi ikan online biar sanggup main-main tembak ikan di website joker123 dapat anda jalankan secara aman, aman dan gampang melalui joker338.

 Joker338 yg ialah duta legal joker123 mewasiatkan kemudahan dalam lakukan register tembak ikan joker123, deposit akun joker123, withdraw id joker123 masih menunjang member kala member menderita gangguan selagi main judi tembak ikan.

 Ragam fitur yang paling di sukai oleh semua pemain di Indonesia ialah feature jackpot progressive. Yakni fitur jackpot yang juga bertambah seiring ketika dan bersama semakin banyak pemain Bermain Joker123 game slot ini pada perdana nya diciptakan dalam wujud sebuah mesin 3 rel. Diciptakan bagi thn 1885 oleh seseorang teknisi awal Vöhringen, Bavaria bernama Charles Fey. Charles Fey menciptakan permainan slot ini terhadap diwaktu bekerja di San Fransisco sbg seseorang teknisi.
 Joker338 sudah menyediakan bermacam macam rahasia yang mampu dimanfaatkan buat member dalam laksanakan pencatatan akun joker123, maka member bisa pilih daftar tembak ikan yang kepada member nyaman, juga sebagai berikut :

 1. List Joker123 lewat web mutlak Joker 338 atau formulir pendaftaran
 Pass dgn memasukkan data diri kamu secara makbul dan lengkap di formulir yang telah disediakan baik itu di website seleksi ini atau disitus mutlak joker338.

 2. Daftar Joker123 lewat pelayanan livechat.
 Kamu dapat segera berkomunikasi dgn cs joker 338 maka kamu akan dibantu bagi laksanakan register akun joker388 langsung melalui komunikasi yang pula berlangsung.

 3. Daftar Joker123 melalui nomer kontak sah Agen Joker123
 Anda mampu segera mengadd bbm, line, whatsapp, ataupun wechat yang telah disediakan dibawah ini,cs JOKER338 yang sedanag bertugas akan melayani anda.

 Sesudah anda mendapatkan akun joker123, kamu bisa langsung laksanakan login tembak ikan menggunakan link mutlak tembak ikan maupun tautan seleksi tembak ikan ialah www.joker388.net.

 Seluruh permainan yg ada Joker123 memanfaatkan duit asli rupiah yang merupakan taruhan. Oleh lantaran itu, seandainya anda ingin cepat Main silahkan transfer/mengirim harta lebihlebih dulu ke salah satu bank support Joker123 ialah BCA, BRI, BNI, Mandiri, CIMB Niaga dan Danamon.

 Minimal Deposit cuma Rp.50.000, dan jikalau anda sudah lakukan deposit, maka penegasan kapital yang kamu bingkis ke pembeli service yang bertugas agar diproses dan kamu bisa serentak bermain.

 Dapatkan sagu hati se gede 10% daftar akun joker123 bagi member yg mau join disini yuk join waktu ini menangkan jutaan rupiah sekarang serta disini

 List Akun Joker123 | Tembak Ikan Online

 Seluruh member Indonesia dapat memperoleh akun taruhan Joker123 bersama mudah sebab telah sedia perutusan yg bakal menolong anda dalam melakukan list joker123 secara cepat.

 Salah satu bandar atau situs pembekal permainan Joker123 merupakan areataruhanbola, sudah beroperasi sejak tahun 2012 guna mempermudah member yg ingin main-main taruhan judi slot online atau tembak ikan online.

Sabtu, 03 November 2018

Lagapoker Situs IDN Poker Online Terpercaya 24 Jam


agen judi terbesar di indonesia
Lagapoker Situs IDN Poker Online Terpercaya 24 Jam – Jika membahas permainan taruhan judi kartu online pastinya kita akan teringat kepada permainan taruhan judi poker online, ya karena permainan yang satu ini telah terkenal sekali di dunia bagian eropa dan Asia. Bahkan di Indonesia sendiri pada jaman sekarang ini para penjudi dapat memainkan permainan ini dengan mudahnya lewat pertumbuhan teknologi yang sangat canggih. Permainan taruhan judi poker online telah berevolusi dengan baik pada masa kini, yang di mana para penjudi hanya perlu memakai piranti media canggih saja untuk memainkan permainan tersebut. Pada dahulu tentunya anda yang hobi dalam permainan yang satu ini harus berpergian ke luar negri terlebih dahulu untuk dapat memainkannya.

Permainan judi poker online di mainkan dengan mudah saat ini karena permainan tersebut sudah dapat dengan mudah di temukan di internet pada saat ini. Anda yang ingin memulai permainan judi poker online ini bisa bergabung lewat Lagapoker Situs IDN Poker Online Terpercaya 24 Jam, IDNPLAY di Indonesia sendiri tentu tidak di ragukan lagi namanya, karna permainan judi poker online pertama kali di kenalkan oleh idnplay ini sebagai jasa layanan taruhan permainan judi poker online uang rupiah asli terbesar dan pertama kali di Indonesia. Jadi tak heran lagi pada saat ini permianan judi poker online dengan server idnplay sangat ramai para penjudi di seluruh Indonesia yang sedang bermain. Tak hanya itu saja, banyaknya situs agen judi poker online yang berdiri saat ini juga merupakan cabang anak perusahaan dari idnplay sendiri. Namun tak semua situs agen judi poker online yang anda temukan merupakan situs idn poker resmi atau asli. Maka dari itu anda sebagai penjudi yang meminati permainan tersebut tak boleh dengan gegabah dan ceroboh untuk melakukan pendaftaran dan bertaruh kepada situs agen judi poker online yang salah. Lagapoker sebagai Situs IDN Poker Online Terpercaya 24 Jam online terus tanpa henti selalu kami rekomendasikan kepada anda semua.

Karna situs agen Lagapoker telah berdiri selama 7 tahun untuk menemani para penjudi yang ada di Indonesia untuk dapat bertaruh permainan judi poker secara online bersama rekan – rekan penggemar permainan judi poker online di semua penjuru Indonesia. Keunggulan dan kelebihan dalam bergabung lewat situs Lagapoker juga tidak di ragukan lagi dengan di sediakannya Promo Judi Poker Setiap Hari Hanya Di Agen Idnplay Terpercaya dan juga pendaftaran yang mudah serta gratis memberikan kenyamanan para penjudi yang ingin menjadi member di website Lagapoker. Dalam kurun waktu yang begitu lama tersebut tentunya customer service Lagapoker telah mengerti akan kemauan dan bentuk jenis pelayanan yang di inginkan oleh para penjudi di Indonesia. Maka dari itu anda yang belum memiliki akun idn poker bisa langsung bergabung bersama situs Lagapoker. Kami telah menjamin keamanan data privasi anda tidak akan pernah di sebarkan, karna Lagapoker telah memakai sistem yang telah terenkripsi dengan baik sekali memungkinkan para membernya untuk bertaruh dengan bebas tanpa rasa takut sedikitpun. Hanya dengan modal 10 ribu rupiah saja maka anda telah dapat memainkan permainan judi poker secara online. Bukan hanya saja permainan judi poker online yang terdapat di dalam satu akun tersebut. Namun permainan judi kartu online lainnya juga bisa di mainkan oleh para member seperti permainan domino 99, permainan bandar ceme dan permainan capsa susun.


Agen judi poker terbesar

Minggu, 26 Agustus 2018

Cerita Skandal sex janda dan duda

Menginjak tahun ketiga usia perkawinanku, keutuhan rumah tanggaku mulai goyah. Apalagi sejak kelahiran anak kami yang kedua yang hanya berselang setahun dengan anak kami yang pertama. Aku memang sepakat dengan istriku untuk berproduksi secepatnya dan akan sedikit repot di awalawal tahun perkawinan untuk membesarkan anakanak dan setelah itu kami baru akan konsentrasi untuk karir, cari uang dan tujuan hidup yang lainnya.
Namun rupanya rencana tak berjalan seperti yang kami harapkan. Istriku terpaksa harus keluar dari kantornya yang bangkrut akibat krismon. Padahal kelahiran anak keduaku bagaimanapun cukup menambah pengeluaran kami. Sehingga aku terpaksa bekerja lebih keras, meskipun saat itu aku sudah menjadi wakil manajer di perusahaanku.


Aku mulai kembali mengajar di beberapa perguruan dan akademi swasta, seperti yang pernah kulakukan pada saat belum berkeluarga dulu. Di sinilah masalah keluarga mulai muncul. Beberapa bulan menganggur, istriku mulai uringuringan dan kelihatan tertekan. Sementara aku harus sering pulang larut malam, karena aku tidak hanya sibuk mengajar, tetapi juga mulai aktif dipanggil sebagai pembicara di beberapa pertemuanpertemuan bisnis.
Kondisi seperti itu berlangsung hampir satu tahun. Entah sudah berapa puluh kali aku bertengkar dengan istriku. Dari masalah yang sepele hingga masalah yang berkaitan dengan urusan ranjang. Istriku kurasakan mulai dingin dan tak jarang menolak bila kuajak berhubungan intim. Sikapnya juga mulai aneh. Beberapa kali aku menemui rumah dalam keadaan kosong karena istriku pergi dan menginap di rumah orang tuanya bersama anakanakku. Kadang ia berada di sana selama satu minggu, meskipun aku sudah menyusulnya dan mengajaknya untuk pulang.
Singkat cerita, setelah kurang lebih satu setengah tahun kondisi seperti itu berlangsung terus menerus, istriku akhirnya meminta cerai. Aku kaget dan tak pernah menduga ia akan melakukan itu padaku. Sulit bagiku untuk membujuk dan mengajaknya bicara secara baikbaik. Bahkan kedua orang tua kami sampai ikut campur mendamaikan. Akhirnya dengan berat hati aku harus berpisah dengan istri dan kedua anakku. Pupuslah sudah angananganku membentuk Keluarga yang Bahagia. Ada tiga bulan aku seperti orang linglung menghadapi cobaan itu. Aku stres berat. Bahkan sempat hampir masuk rumah sakit.
Aku mendapatkan hak untuk menempati rumah kami. Tapi anakanak ikut istriku yang kini tinggal dengan orang tuanya. Sesekali aku menemui mereka, karena anakanakku masih kecil dan tetap perlu figur seorang ayah.
Kurang lebih setahun setelah perceraianku, aku mulai menjalin hubungan lagi dengan seorang wanita. Maryati namanya, seorang janda tanpa anak. Perkenalan kami terjadi sewaktu aku terlibat dalam sebuah kepanitiaan temu bisnis yang diadakan sebuah perusahaan terkemuka di ibu kota. Pertemuan demi pertemuan dan pembicaraanpembicaraan di telepon akhirnya berkembang menjadi acara kencan bagi kami berdua.
Rasa kesepian yang selama ini kualami seperti mendapat obatnya. Maryati memang seorang yang wanita yang menarik dan menyenangkan bagi siapa pun lakilaki yang mengenal dia. Entah kenapa ia memilihku. Mungkin kami samasama berstatus cerai. Tapi ternyata ia punya alasan lain. Menurutnya ia menyukaiku karena aku orangnya kalem tapi terlihat matang, dan menurutnya lagi, wajahku ganteng dan ia suka dengan lakilaki yang berkumis sepertiku. Komentar yang terakhir itu hampir sama dengan yang pernah disampaikan oleh mantan istriku waktu kami pacaran dulu.
Sebagai lakilaki normal, terus terang di samping tertarik pada personalitasnya, aku juga tertarik secara seksual dengan Dik Mar (demikian aku biasa memanggil Maryati, sementara ia biasa memanggilku Mas Is, kependekan dari namaku, Iskandar). Selama menduda, kehidupan seksualku memang cukup menjadi suatu masalah bagiku. Karena aku bukan tipe yang bisa main dengan sembarang orang, karena aku takut dengan berbagai risiko yang nanti bisa menimpaku. Meskipun kuakui sekali dua kali aku terpaksa melacur. Tapi jarang sekali aku melakukannya dan bisa dihitung dengan jari. Itu pun kulakukan dengan penuh perhitungan dan hatihati. Terus terang selama ini aku lebih banyak menyalurkan hasrat seksualku dengan cara onani sambil lihat BF atau majalah porno yang kumiliki.
Maka ketika aku mengenal Maryati, dan semakin mengenalnya lebih jauh lagi, serta merasa yakin dengan siapa aku menjalin hubungan, aku tak sungkansungkan lagi menyatakan kesukaanku padanya. Statusnya yang janda secara psikologis membuatku lebih berani untuk berbicara dan bersikap lebih terbuka dalam beberapa hal yang sensitif, termasuk masalah seks. Dan seperti sudah kuduga semula, Maryati meresponku dengan baik.
Kami pertama kali melakukan hubungan intim di sebuah hotel di daerah Puncak. Aku yang mengajaknya. Meskipun semula ia menolak ajakanku dengan halus, tapi akhirnya aku berhasil mengajaknya bermalam di Puncak.
Pagi itu kami berangkat dari Jakarta sekitar jam 9 pagi. Selama perjalanan kami mengobrol dan bercanda tentang berbagai hal, bahkan kadangkadang menyerempet ke masalahmasalah yang intim, karena kami sadar bahwa kepergian kami ke Puncak memang untuk itu. Begitu tiba di dalam kamar hotel, tubuh Maryati langsung kudekap dan kuciumi ia dengan mesra. Ia membalasku dengan ciuman yang tak kalah hangatnya. Cukup lama kami berciuman dalam posisi berdiri. Senjataku pun sudah lama berdiri sejak mulai masuk lobby hotel tadi, karena terus membayangkan kejadian yang bakal terjadi.
Dadaku terasa berdegup keras sekali. Kurasakan pula debaran jantung Maryati pada tanganku yang merayaprayap di sekitar dadanya. Memang baru pertama kali inilah kami berbuat agak jauh. Bahkan bisa dipastikan kami akan lebih jauh lagi.
Selama ini kami hanya sebatas berciuman. Itupun baru kami lakukan sebanyak dua kali dan dalam suasana yang tidak mendukung. Yang pertama terjadi di gedung bioskop dan yang kedua waktu aku mampir ke kantornya dan sempat masuk ke ruang kerjanya. Sehingga pada kedua kesempatan itu kami tak leluasa untuk saling menjamah.
Tapi kali ini, kami bisa saling menyentuh, meremas dan melakukan apa saja dengan bebasnya. Tanganku berulangulang meremas gemas bongkahan pantatnya, karena bagian tubuhnya itulah yang selama ini paling kusukai tapi paling sulit kujamah. Sedangkan ia asyik menelusuri dadaku dan mengusapusap bulu yang tumbuh lebat di sana. Barangkali bagian tubuhku itulah yang selama ini disukainya tapi sulit disentuhnya. Dia memang pernah mengomentari tentang bulu dadaku yang memang bisa terlihat jelas bila aku memakai kemeja biasa.
Siang itu kami akhirnya melakukan sesuatu yang sudah lama kami pendam. Terus terang kami melakukannya dengan terburuburu dan cepat. Bahkan pakaian tak sempat kami buka semua. Maryati masih mengenakan rok dan blusnya. Hanya saja blusnya sudah terbuka, demikian pula dengan BHnya, sudah terkuak dan menonjolkan isinya yang bulat padat itu. Sementara rok hitamnya sudah kutarik ke atas pinggangnya dan celana dalamnya sudah kulepas sejak dari tadi. Aku sendiri masih berpakaian lengkap, hanya beberapa kancing bajuku sudah terlepas bahkan ada yang copot direnggut oleh tangan Maryati. Sedangkan celana jeans dan celana dalamku tak sempat lagi kulepas, hanya ikat pinggang dan ritsluitingnya saja yang kubuka. Sehingga batang kemaluanku bisa langsung kujulurkan begitu saja dari celana dalamku yang juga tak sempat kulepas.
Segera Maryati kutelentangkan di atas ranjang dan aku langsung melakukan penetrasi. Tanpa ba bi Bu lagi aku segera tancap gas. Menusuk sedalamdalamnya dan mulai menggenjotnya.
Kami berdua seperti balas dendam. Segera ingin mencapai puncak. Suara erangan dan lenguhan terdengar bersahutan dengan nafas kami yang saling memburu. Kami benarbenar bermain agak liar. Mungkin karena sudah lama saling memendam birahi. Sehingga saat itu kami lebih tepat disebut sedang bermain seks daripada bermain cinta.
Akhirnya permainan kami selesaikan dengan cepat. Kami tak sempat melakukan variasi atau posisi gaya yang macammacam. Cukup gaya konvensional saja. Yang penting kami berdua bisa mencapai puncak kenikmatan. Maka begitu Maryati sudah mendapat orgasmenya, aku langsung menggenjotnya dengan semangat dan tak lama kemudian aku pun mengerang seiring dengan muncratnya cairan kenikmatan dari batang kemaluanku dalam tubuhnya, berkalikali.
Aku lalu merebahkan badanku memeluk tubuh Maryati dengan nafas tersengalsengal. Ia membalasku dengan mengusapusap rambutku dan menciumi kepalaku. Kami lalu berciuman dengan lumatnya.
Aku mandi dulu ya Mas.. tibatiba Maryati melepas pagutannya dan beranjak dari posisi telentangnya.
Sebenarnya aku masih ingin berdekapan. Tapi segera kuikuti langkahnya menuju kamar mandi. Kulihat ia mulai melepas sisa pakaiannya. Aku memandangnya sambil bersandar pada pintu kamar mandi. Bibirnya terus tersenyum membalas pandanganku yang terus lekat selama ia melepas pakaiannya satu persatu. Sementara aku melongo menyaksikan striptease gratis di depanku. Sampai akhirnya ia benarbenar bertelanjang bulat.
Baru kali ini aku melihat tubuhnya dalam keadaan benarbenar polos. Selama ini aku hanya bisa membayangkan bagianbagian tertentu dari tubuhnya. Kini aku bisa melihat semuanya. Terpampang jelas.
Mau gabung? katanya menggoda. Dan aku memang tergoda. Langsung kucopot pakaianku yang sebagian besar sudah setengah terbuka lalu sengaja kusisakan celana dalam saja. Aku langsung menuju ke arahnya. Lalu kembali kami berciuman. Tangannya langsung meremasremas milikku yang sudah agak lemas dan masih terbungkus celana dalam itu. Sementara aku pun sibuk memainkan puting susunya dengan jarijariku. Permainan seperti ini sebenarnya pernah kami lakukan. Hanya bedanya kali ini kami melakukannya dalam keadaan tubuh telanjang.
Mas.. bisiknya di selasela acara saling memagut dan meremas.
Ya, sayang? balasku.
Sudah kuduga, punya Mas Iskandar pasti gede.
O ya?
Ya, sambil tangannya meremas kuat milikku. Aku mengerang tertahan, enak.
Aku juga sudah menduga.. kataku sambil mengarahkan jariku ke selasela pahanya.
Apa? tanyanya.
Punya Dik Mar pasti legit..
Kayak apa sih yang dibilang legit itu?
Ya kayak tadi, jawabku sambil menusukkan jari tengahku ke celah bibir kemaluannya. Terasa agak seret tapi lentur dan sedikit lengket. Itulah legit.
Aku mulai terangsang. Milikku pelanpelan mengembang dan mengeras. Masshh.. ia mulai merintih ketika sambil tanganku bermain di bawah sana, mulutku juga mulai merambah telinga, leher dan berhenti di ujung buah dadanya yang telah mengeras. Jilatan dan isapan mulutku makin membuatnya merintihrintih kenikmatan.
Sementara tangannya kini sudah menelusup masuk ke celana dalamku dan meremasremas isinya dengan gemas. Membuatku makin tegang dan ingin segera menyetubuhinya lagi.
Mau lagi? tanyaku agak berbisik. Ia mengangguk.
Sekarang? tanyaku lagi. Dan ia mengangguk lagi.
Akhirnya kami melakukannya lagi di dalam kamar mandi. Bahkan kami tak sempat mandi lebih dahulu sesuai rencana semula. Tapi kali ini kami ingin bermain cinta, tidak sematamata main seks seperti tadi. Semua berawal ketika ia melepaskan celana dalamku dan lalu memintaku untuk segera menusuknya. Segera kuangkat dan kududukkan tubuhnya di atas meja wastafel. Lalu dalam posisi berdiri aku langsung menghujamkan kejantananku ke selasela pahanya yang segera dibukanya lebarlebar. Kami berdua kembali bernafsu. Bibir kami saling melumat dan tangannya langsung merangkulku eraterat. Sementara pinggulku spontan menyentaknyentak, mengayun dan menghujam dengan liarnya. Gerakan yang sudah lama tak kulakukan.
Kurasakan Maryati pun sepertinya sudah lama tak menikmati permainan cinta seperti ini. Kedua kakinya melilit pinggangku dengan ketatnya. Kedua tangannya terus mencakar punggungku bila dirasakannya aku menusuknya terlalu dalam. Kudengar mulutnya mendesis dan melenguh bergantian. Aku sendiri hanya bisa mendengus dan menahan agar tak keluar terlalu cepat.
Mass Iss.. Mass Isshh.. ia mulai memangilmanggil namaku. Sepertinya ia sudah mau orgasme. Maka aku terus mempergencar gerakanku. Kurengkuh kedua pantatnya dan kutekan ke depan sehingga membuat batang kemaluanku makin melesak dalam liang surganya. Berkalikali kulakukan gerakan itu sehingga makin membuatnya meneriakkan namaku berulangulang. Akhirnya kurasakan badannya menggigil hebat dan mulutnya merintih panjang. Orgasmenya datang. Cukup cepat menurutku, seperti waktu kami main di ranjang tadi. Ia ternyata memang cepat panas.
Sejenak aku menghentikan gerakanku. Kubiarkan Maryati menikmati sendiri puncak birahinya. Aku mencoba membantu menambah kenikmatannya dengan cara menjepitkan jempol dan telunjukku pada kedua puting susunya dan melintirnya pelanpelan. Bola matanya sayu menggantung, meresapi rasa nikmat yang tengah melanda sekujur tubuhnya. Tangannya mencengkeram erat bahu dan punggungku. Sementara kakinya makin kuat menjepit, sebelum akhirnya pelanpelan mengendor. Nafasnya kini mulai satusatu.
Enak Dik? tanyaku nakal.
Enak.. Mas.. enak sekali.. jawabnya masih dengan nafas satusatu.
Mas Iskandar belum keluar? lanjutnya sambil matanya melihat sebagian batang kemaluanku yang masih tertancap di jepitan pahanya.
Belum dong. Ini kan ronde kedua, kataku sambil tersenyum. Sebenarnya aku tadi juga hampir muncrat. Meskipun ronde kedua, tapi aku agak tak kuat juga menahan laju birahiku yang sudah lama tak tersalurkan. Tapi untuk permainan kali ini aku berusaha menahan sekuatnya. Karena ini benarbenar pengalaman pertamaku bermain cinta dengannya, harus sip. Pelanpelan pinggulku mulai kugoyang lagi. Kutatap matanya lekatlekat sambil terus kugerakkan pinggul dan pantatku maju mundur. Ia kembali tersenyum merasakan gerakanku yang sengaja kubuat pelan tapi mantap. Diaturnya posisinya sehingga aku bisa melakukan tusukan lebih dalam.
Kembali kami berdua bekerja sama mencapai puncak kenikmatan. Kukocokkocokkan terus batang kemaluanku dalam liang senggamanya. Sementara bibirku sibuk menelusuri telinga dan lehernya dengan ganas. Ia sampai menggelinjang ke sana ke mari karena kegelian. Punggungnya lalu terasa menegang ketika mulutku mampir ke buah dadanya dan mulai bermainmain di situ. Putingnya yang coklat dan menonjol besar itu kini menjadi bulanbulanan lidah dan bibirku. Kubuat beberapa cupang merah di gundukan kedua bukit dadanya. Mulutnya memintaku untuk terus menyedot susunya. Dan aku melakukannya dengan senang hati.
Pertahananku akhirnya bobol ketika secara pelanpelan kurasakan batang kemaluanku terasa dijepit oleh dinding yang makin menjepit dan berdenyutdenyut. Beberapa saat kunikmati sensasi itu. Sensasi yang sudah lama tak pernah kurasakan. Tampaknya Maryati hampir mendapatkan orgasmenya yang kedua. Maka dengan perlahanlahan penuh konsentrasi aku mulai mengayun pinggulku, mengayun dan terus mengayun, dan akhirnya menjadi gerakan menyentaknyentak yang makin lama makin kuat. Membuat tubuh Maryati terlonjaklonjak. Beberapa kali kutekan pantatku kuatkuat ke depan. Menusuk dan mengocok. Dan pada tusukan yang kesekian, mulailah muncul rasa geli yang berdesirdesir pada pangkal kemaluanku. Makin lama desiran itu makin kuat, makin geli, makin enak, makin nikmat.
Akhirnya aku tak kuat lagi menahan desakan cairan yang terasa mengalir dari kemaluanku yang kemudian meluncur sepanjang batang kemaluanku sampai akhirnya menyemprot kuat berkalikali dari lubang kecil di ujung kepala kemaluanku. Cairan kental hangat itu makin melicinkan dinding liat milik Maryati sehingga memudahkan gerakangerakan yang mengiringi ejakulasiku. Dan gerakangerakan yang kubuat ternyata telah memicu kembali puncak birahi Maryati. Akhirnya yang terdengar adalah erangan kami berdua, saling bersahutan. Lalu diam. Tinggal suara dengusan nafas kami yang tersengalsengal.
Kami tadi tak sempat mandi sesuai rencana semula, tapi tubuh kami kini benarbenar telah basah karena keringat. Berdua kami berpelukan meresapi rasa nikmat yang sudah lama tak kami rasakan.
Aku mau mencabut milikku, tapi dengan gaya manja Maryati melarangku. Ia lalu malah menciumku dan memintaku untuk menggendongnya ke arah shower. Dililitkannya kedua kakinya pada pinggangku lalu dengan batang kemaluan masih terselip di selangkangannya, kugendong tubuhnya menuju shower. Selanjutnya kami pun mandi bersama. Malam harinya kami mengulang kembali kejadian siang itu dengan permainan yang lebih bergairah.
Begitulah pengalaman pertamaku dengan Maryati. Pengalaman pertamaku bermain cinta yang sebenarnya dengan seorang wanita yang kusukai sejak aku menduda setahun yang lalu. Harihari selanjutnya aku dan Maryati sudah bagaikan suami isteri yang sah saja. Tak jarang ia menginap di rumahku atau sebaliknya. Hubungan kami sangat hangat dan mesra. Bahkan menurutku lebih mesra dibandingkan dengan mantan istriku yang dulu (sebenarnya aku tak ingin membuat perbandingan, tapi itu sulit kuhindari dan memang demikianlah kenyataannya).
Waktu pertama kali kenal dengan Maryati, aku tak pernah mempunyai pikiran untuk menjadi orang terdekatnya. Terus terang aku memang menyukainya, tapi hanya berani sebatas mengaguminya saja. Apalagi waktu itu aku dengar ia sedang menjalin hubungan dengan manajer sebuah perusahaan asing, seorang ekspatriat. Jadi kupikir ia punya selera bule dan aku merasa tidak masuk dalam hitungannya.
Sampai suatu ketika, pada suatu malam, sehabis kami bertemu dalam sebuah acara dinner party, ia memintaku untuk mengantarnya pulang. Kebetulan saat itu ia tidak bawa mobil karena sedang masuk bengkel. Sebagai teman, dan juga sebagai lelaki, aku tentu saja tak bisa menolak permintaannya.
Selama perjalanan menuju rumahnya, kami mengobrol kesana kemari. Saat masih berada di mobil, entah dalam konteks apa kami bicara, tibatiba kami terlibat dalam obrolan yang akhirnya kelak mengarah pada sebuah hubungan yang makin akrab.
Apakah Mas Is nggak pernah merasa kesepian? itu pertanyaan pribadinya yang pertama kuingat. Pandangannya tetap lurus ke depan kaca mobil.
Yah, namanya juga sendiri, aku menjawab sekenanya, setelah sebelumnya agak gelagapan menerima pertanyaan yang agak sensitif itu.
Memang kenapa? aku mulai berani memancing.
Ya tidak apaapa, cuma nanya saja kok. Nggak boleh?
Boleh..
Beberapa menit kemudian kami saling terdiam.
Dik Mar sendiri bagaimana?
Ya, sama..
Sama bagaimana?
Ya sama. Kadangkadang merasa sepi juga..
Lho, katanya sedang dekat sama Mister..
Kata siapa? katanya memotong seolah memprotes omonganku.
Ya, saya hanya dengardengar saja.
Gosip itu Mas!
Bener juga nggak papa kok.
Mas Is percaya? Aku diam saja.
Saya percaya. Karena orang seperti Dik Mar pasti banyak yang suka dan mudah kalau mau cari teman.
Kalau asal cari teman sih memang gampang. Tapi yang cocok? Sulit!
Masak nggak ada satu pun yang cocok? Memang cari yang seperti apa?, pancingku mesra.
Maryati tertawa dan menyahut cepat, Yang seperti Mas Iskandar!
Aku tertawa meski agak terkejut juga dan sedikit GR dengan ucapannya. Tapi aku lalu menganggap dia hanya bercanda dan aku pun lalu menanggapi dengan bercanda juga.
Wah, saya sih jauh kalau dibandingkan sama Mister..
Tuh kan! Dibilang itu cuma gosip, nggak percaya! ia memotong kalimatku.
Iya deh, percaya..
Lagi pula, dia bukan tipe saya, nadanya agak menurun.
Saya lebih suka tipe lakilaki yang kalem, tenang.. tapi macho.. seperti Mas Is..
Kali ini aku tidak lagi menganggap dia sedang bercanda. Karena ia mengucapkan kalimat itu dengan nada yang terjaga dan kemudian menoleh ke arahku sambil tersenyum. Aku jadi nervous. Aku ikut tersenyum dan spontan menghela nafas. Aku menoleh ke arahnya dan ia masih tersenyum tapi kini wajahnya agak tertunduk.
Dik.. aku mencoba memanggilnya, seolah ingin mendapat penegasan.
Ya, Mas.. ia menjawab dan menatap ke arahku, lalu tersenyum. Dari sikap dan ekspresi wajahnya, aku berusaha meyakinkan diriku sendiri sebelum akhirnya kuberanikan diri untuk menggenggam tangannya. Dan ia diam saja. Bahkan kemudian membalas remasan tanganku.
Itulah peristiwa yang mengukuhkan hubunganku dengan Maryati. Malam itu aku hanya mengantarnya sampai depan pintu pagar saja. Menjabat tangannya. Tak lebih dari itu. Tapi aku bahagia. Dan aku yakin ia juga bahagia.
Ketika sampai di rumah, aku langsung menelponnya. Ada kurang lebih satu jam lamanya kami ngobrol, saling mengungkapkan perasaan kami berdua selama ini. Selanjutnya kami rajin saling menelepon dan mengadakan pertemuan demi pertemuan, mulai dari makan siang, belanja, nonton atau jalanjalan.
Aku pertama kali menciumnya waktu berada di bioskop. Tapi suasana waktu itu kurang mendukung untuk bercumbu secara total. Karena kami dalam posisi duduk berjejer, maka kami hanya bisa saling meraba, menyentuh dan sesekali berciuman. Bila aku memegang atau menyentuh bagian tertentu tubuhnya, ia akan diam saja. Demikian sebaliknya. Beberapa kali kami sempat berciuman, meski tak sempat lama. Tapi kami cukup menikmati kencan di bioskop saat itu. Bahkan tanganku sempat menelusup masuk ke celah roknya tapi hanya bisa mengeluselus pahanya saja, karena saat itu rok yang dikenakan Maryati agak panjang. Sementara tangan Maryati relatif lebih bebas menyentuhku. Tapi ia benarbenar hanya menyentuh saja, meski sesekali memberi pijitan pada bagian depan celanaku yang menonjol karena isinya sedang menegang. Aku sebenarnya mengharap ia melakukannya lebih dari itu. Tapi lagilagi, suasana bioskop saat itu tak terlalu mendukung.
Baru pada kesempatan kedua kami sempat bercumbu cukup panas. Kesempatannya terjadi waktu aku berkunjung ke kantornya dan masuk ke ruangan kerjanya. Ketika itu ia minta ijin sebentar untuk ke toilet pribadinya, aku segera menyusulnya dan kami lalu berciuman di lorong menuju ke arah toilet itu.
Kami lalu berciuman dengan penuh gairah. Saat itulah pertama kali aku benarbenar bisa merasakan kehangatan dan kelembutan bibirnya. Sudah lama kami tak melakukan percumbuan seperti ini. Sehingga nafas kami terdengar memburu dan kami berciuman dengan lahapnya. Dan karena suasananya agak mendukung, aku pun berani menjamah bagianbagian tubuhnya yang sensitif terutama dada dan pantatnya yang selama ini hanya bisa kupandang. Maryati pun juga mulai berani meremas milikku yang sudah mengeras dari balik celana pantalon yang kukenakan. Aku lalu membalasnya dengan menekankan telapak tanganku ke celah pahanya yang tertutup rok kantor dan meremas bagian yang ada di sana. Meski begitu, kami tetap tak bisa leluasa untuk melakukan halhal yang lebih jauh. Karena bisa saja sewaktuwaktu ada karyawan yang akan masuk sementara kami dalam keadaan kusut masai. Jadi kami tetap harus menjaga semua ini. Tapi setidaktidaknya kami bisa saling meluapkan kerinduan kami dengan bercumbu sambil saling menyentuh.
Pada pertemuan di kantor itulah aku mencoba mengajaknya untuk suatu saat berkencan lebih jauh di suatu tempat yang lebih leluasa untuk melakukannya. Maryati tidak mengiyakan atau menolak ajakanku. Ia hanya menunjukkan sikap dan jawaban yang tampaknya masih hatihati dan perlu waktu untuk memikirkannya. Dan aku menghargai sikapnya itu. Sampai akhirnya aku berhasil membawanya pergi ke Puncak sebagaimana telah kuceritakan pada bagian pertama.
Kini hubungan kami sudah semakin dekat. Kencan lebih banyak kami lakukan di luar rumah. Karena bagaimana pun, status kami sebagai sebagai duda dan janda sedikit banyak pasti mendapat sorotan tersendiri di lingkungan kami masingmasing. Jadi aku dan Maryati harus bisa menjaga hubungan ini agar tak terlalu menyolok. Untuk itu aku lebih senang kalau Maryati saja yang bertandang ke rumahku, daripada aku yang harus ke rumahnya. Hal ini untuk menjaga kesan bagi diri Maryati sebagai seorang janda, di samping karena lingkunganku juga relatif lebih aman. Beberapa kali ia sempat menginap di rumahku. Sementara aku baru dua kali menginap di rumahnya.
Pertama kali Maryati kuajak ke rumahku adalah sehabis aku mengantarnya jalanjalan membeli arloji, kirakira seminggu setelah kejadian di Puncak. Berhubung waktu pulang hujan cukup lebat, aku harus mengambil jalan memutar yang cukup jauh menuju rumahnya untuk menghindari wilayah yang biasanya banjir. Kebetulan jalan yang harus kuambil melewati jalan menuju kompleks rumahku. Maka daripada tanggung, aku menyarankan Maryati untuk mampir sebentar.
Lama juga nggak papa katanya menggoda.
Jangan ah.. Takut! sahutku gantian menggodanya.
Takut apa?
Takut tidak terjadi apaapa.. ha.. ha.. ha..
Iiihh.. dasar! sambil tangannya mencubit pahaku. Aku berteriak, meskipun cubitannya tidak sakit.
Cubit yang lainnya dong.. aku menggodanya lagi.
Maunya!
Tapi tangannya kemudian terulur ke arah selangkanganku dan mulai menarik retsleting celana jeansku ke bawah. Masih dalam posisi menyetir, aku segera mengatur posisi dudukku agar ia bisa leluasa membuka celanaku. Dalam sekejap milikku sudah terjulur keluar dari celah atas celana dalamku. Milikku mulai membesar tapi belum tegang.
Tangan kanan Maryati lalu mulai beraksi meremas dan memijitmijit. Maka segera pula otot pejal kebanggaanku itu mulai bangun berdiri. Aku berusaha berkonsentrasi dengan setir mobil. Apalagi di luar sana hujan makin lebat. Wiper yang bergerakgerak seperti tak mampu menahan air hujan yang turun meleleh di kaca depan. Sebagaimana aku tak dapat menahan rasa geli yang mulai muncul ketika tangan Maryati pelanpelan mulai mengocok. Batangku dijepitnya hanya dengan menggunakan jempol dan jari tengahnya. Lalu dengan cara seperti itu ia membuat gerakan memijit dan mengocok bergantian.
Digenggam dong.. kataku menuntut.
Tadi katanya minta dicubit, jawabnya sambil melakukan gerakan mencubit pelan pada pangkal kemaluanku yang kini sudah mengeras. Membuatku menggelinjang.
Aku tersenyum mendengar jawabannya. Ya sudah, aku nikmati saja apa yang dilakukan. Bahkan aku kemudian menjulurkan tangan kiriku ke arah buah dadanya yang terbungkus blus tanpa kancing, sementara tangan kananku tetap memegang kemudi. Kurasakan buah dadanya sudah mengeras kencang. Aku makin bernafsu meremasnya. Maka mulailah acara saling meremas dan memijit, di dalam mobil, di tengah hujan deras.
Tampaknya Maryati mulai terangsang dengan gerayangan tanganku pada buah dadanya. Ia memintaku untuk melakukannya di bagian tubuhnya yang lain, ketika tangannya tibatiba menuntun jariku menuju ke selasela pahanya yang sengaja dibukanya agak lebar. Roknya sudah ia tarik ke atas sebatas pinggul. Maka jarijari tangan kiriku pun segera beraksi di bagian depan celana dalamnya yang menyembul hangat dan sudah mulai lembab itu.
Pandanganku tetap harus ke depan, ke arah jalan yang mulai masuk ke kompleks rumahku. Sedangkan Maryati bisa dengan enaknya menggeliatgeliat sambil mendongakkan kepalanya menikmati gelitikan jariku pada bagian luar CDnya tepat di bagian celah kemaluannya. Sementara tangan kanannya kini tak lagi memijitmijit, tapi sudah menggenggam batang kemaluanku yang makin meradang karena terus dikocokkocok olehnya.
Aku menarik tanganku dari sela paha Maryati ketika mobil sudah mulai masuk ke jalan menuju rumahku. Maryati sempat mendesah ketika aku menghentikan aksiku. Sudah sampai.. kataku memberi alasan sekaligus mengingatkan dia.
Ia segera membenahi pakaiannya dan kemudian gantian membereskan celanaku yang sudah setengah terbuka. Kemaluanku yang belum sepenuhnya lemas, agak sulit untuk dibungkus kembali.
Bandel nih! gerutu Maryati.
Gede sih.. hehehe.. aku tertawa melihatnya kesulitan memasukkan batang kemaluanku kembali ke celana.
Sudah biarin, nanti juga kan dikeluarin, lanjutku.
Maryati lalu kusuruh turun duluan menuju teras. Aku kemudian memasukkan mobil ke garasi, membetulkan celanaku dan kemudian bergegas keluar garasi menuju teras menyusul Maryati yang rambut dan pakaiannya terlihat agak basah oleh air hujan.
Kami lalu segera masuk ke dalam rumah. Inilah pertama kali Maryati berkunjung ke kediamanku. Ia agak sedikit canggung dan terlihat kurang nyaman ketika berada di ruang tamu. Apalagi kondisi tubuhnya agak basah oleh air hujan. Blusnya yang basah menampakkan bagian gumpalan dadanya yang sedikit menyembul dari BH yang dikenakannya. Aku kembali terangsang melihat pemandangan itu. Segera kupeluk tubuhnya dan kami pun lalu tenggelam dalam ciuman yang bergelora.
Birahi kami memanas kembali. Ciuman pun berkembang menjadi acara saling meremas. Saling menekan. Saling merangsang. Kami berdua lalu membantu melepaskan pakaian satu sama lain dan membiarkannya terserak di lantai ruang tamu. Tubuh telanjang kami pun menempel makin lekat.
Di sini saja.. katanya ketika aku akan menariknya untuk masuk ke kamar tidur.
Kami kemudian memilih sofa ruang tamu sebagai tempat main. Di luar hujan masih turun dengan derasnya. Suara tempaan airnya menyamarkan desahan dan lenguhan yang keluar dari mulut kami berdua. Tubuh bugil kami bergelut dengan penuh gairah di atas sofa tamu itu.
Beberapa saat kemudian Maryati meminta ijinku untuk melakukan oral seks. Tentu saja kuijinkan. Ia memang senang dengan milikku yang katanya punyaku ukuran besar terutama di bagian kepalanya. Sehingga ia senang sekali melumat dan mengisap bagian kepala kemaluanku yang kini terlihat bulat membonggol dan tampak licin mengkilat akibat lumuran ludahnya.
Selama ia melakukan permainan mulut, aku berusaha mengimbanginya dengan merangsang bibir kemaluannya dengan jariku. Saat itu posisiku setengah rebahan dan menyandarkan kepalaku pada sandaran sofa. Sedangkan Maryati berbaring miring setengah telungkup di samping pinggangku. Ia menggeliat ketika jari tengahku mulai menerobos masuk ke celah miliknya, sementara jempolku bermainmain pada klitorisnya.
Ouu.. jeritnya tertahan.
Kenapa? enak? tanyaku sambil menusukkan jari tengahku lebih dalam dan memutar lebih keras jempolku pada tonjolan kecil di atas bibir kemaluannya. Kembali mulutnya bersuara, tapi kali ini lebih riuh dan lebih mirip desisan. Sejenak mulutnya terlepas dari batang kemaluanku. Tapi sesaat kemudian ia menunduk kembali dan melumat habis pisang ambonku hampir ke pangkalnya dan mengisapnya sedemikian rupa sampai aku merinding kegelian. Pantatku sempat tersentaksentak karena kenikmatan.
Kenapa? enak ya? katanya sambil melirikku, lalu melanjutkan kulumannya kembali. Sepertinya Maryati ingin membalas atau mungkin ingin mengimbangi perbuatanku tadi.
Selanjutnya kami tak sempat bicara sepatah kata pun karena terlalu serius untuk saling melakukan dan menikmati rangsangan. Mataku terpejam mencoba menikmati setiap hisapan mulut Maryati, sementara jarijari tangan kananku terus asyik bermainmain di sekitar liang kewanitaannya.
Berbeda dengan milikku, rambut yang tumbuh di sekitar kemaluan Maryati tak terlalu lebat, tapi tumbuhnya lebih halus dan rapi. Dan aku suka sekali mengusapusapnya. Sedangkan rambut kemaluanku tentu saja lebih kasar dan lebat tumbuhnya hingga ke arah pusar, perut dan dada. Maryati juga suka mengusapusap bulubulu yang tumbuh di sekitar tubuhku itu. Katanya, dengan kondisi seperti itu, aku seperti nyomet, demikian ia memplesetkan istilah monyet.
Siang itu akhirnya kami melakukannya sampai dua kali. Ronde pertama diawali ketika Maryati mulai bangkit dari posisi tengkurapnya, lalu mulai mengangkangi pinggulku, dan kemudian menelusupkan batang kejantananku yang sudah tegang keras itu ke selasela pahanya. Dengan posisi antara duduk dan bersandar, aku mencoba membantunya dengan sedikit mengangkat pantatku ke atas. Maka sedikit demi sedikit amblaslah kepala kemaluanku ditelan mulut kecil yang ada di selangkangannya. Terasa sekali liang ketat namun lembut menjepit sepanjang batang kemaluanku. Rasanya hangat, lembut dan agakagak terasa kesat.
Kenikmatan semakin terasa ketika kepala kemaluanku yang sensitif itu menyentuh ujung dinding kemaluan Maryati. Sejenak Maryati memutarmutar pinggulnya seolah merayakan pertemuan total itu. Secara spontan kami berdua serempak memperdengarkan rintihan kenikmatan.
Maryati pun tampaknya meresapi jejalan batang dan gesekan urat yang ada di sekujur kemaluanku. Mulutnya mendesisdesis seperti orang kepedasan. Beberapa kali jarinya berusaha menyentuh bagian luar bibir kewanitaannya seperti mau menggaruk seolah kegelian.
Maryati kemudian mengatur posisi berlututnya sedemikian rupa dan beberapa saat kemudian ia mulai menggenjot tubuhnya naik turun. Makin lama genjotannya makin cepat, sehingga membuat buah dadanya tampak berayunayun di depan wajahku. Mulutku segera menangkap putingnya yang sudah mengeras itu dan segera melumatnya habis. Ia menjerit tertahan. Tapi aku tak mempedulikan dan bahkan makin asyik mengulum kedua bukit padatnya itu bergantian. Sementara di bawah sana pinggulku terus menyentaknyentak mengimbangi genjotannya di atas tubuhku. Terasa sekali rasa nikmat menjalar di sekitar pangkal dan sekujur batang kemaluanku.
Suara hujan di halaman depan makin membuatku bergairah. Entah sudah berapa lama kami dalam posisi seperti ini. Kami hanya bisa saling memperdengarkan rintihan dan desah kenikmatan. Tubuh Maryati pun terus meliuk dan menggeliatgeliat di atas tubuhku. Kedua pahanya yang sejak tadi mengangkang dan bertumpu di jok sofa, mulai kueluselus. Dan ia menyukainya karena lenguh kenikmatannya makin kerap terdengar. Elusanku lalu bergeser ke bukit pantatnya. Tapi kini aku tak lagi mengelus. Tanganku lebih sering meremas di bagian itu. Membuat Maryati makin menggelinjang.
Kami mengakhiri permainan ketika Maryati mulai menunjukkan tandatanda akan mencapai puncak birahi. Aku segera mempergencar tusukan dan hentakanku dari bawah. Kedua tangannya sudah memeluk kepalaku sehingga membuat wajahku terbenam di belahan dadanya. Kedua kakinya kini menjepit erat pinggangku. Sementara posisi bersandarku sudah agak merosot ke bawah. Beberapa menit kami masih sempat bertahan dalam posisi itu sambil terus berpacu menuju puncak kenikmatan.
Mass.. Masshh.. Mass Isshh..
Dik Maarrhh.. oohh.. Dik..
Kami saling memanggil nama masingmasing. Entah apa maksudnya. Barangkali untuk menyatakan kemesraan, atau untuk mencoba menahan rasa nikmat yang mulai sulit kami kendalikan.
Ketika nada jeritan Maryati mulai terdengar agak keras, aku segera mengangkat tubuhnya, membalikkan dan membaringkannya ke badan sofa. Kini dalam posisi aku berada di atas, kugenjot tubuhnya habishabisan sampai kami berdua akhirnya mencapai orgasme hampir bersamaan.
Aku mengerangngerang ketika kurasakan air maniku mulai menyembur. Ada sekitar empat kali aku menembakkan air maniku. Alirannya terasa sepanjang batang kemaluanku. Rasanya berdesirdesir nikmat. Maryati pun kulihat menikmati puncak birahinya. Wajahnya memerah dan matanya terpejam. Sementara tubuhnya sesekali bergetar menahan rasa geli yang menjalar di seluruh tubuhnya. Aku segera melumat bibirnya dan kami pun melengkapi puncak kenikmatan ini dengan ciuman yang dalam dan lama. Sesekali tubuh kami tersengal oleh sisasisa letupan kenikmatan yang belum sepenuhnya reda.
Suara riuh hujan tak terdengar lagi. Hanya bunyi tetestetes air yang berdentangdentang menimpa atap seng. Entah sejak kapan hujan mulai reda. Kami terlalu sibuk untuk memperhatikannya. Kami masih berbaring di atas sofa. Maryati berbaring di atas tubuhku yang telentang. Tanganku mengusapusap punggungnya yang masih bergerakgerak halus seiring nafasnya. Sementara tangannya bermainmain di sekitar bulu dada dan perutku yang masih basah oleh keringat.
Tidur di sini ya.. kataku membujuknya.
Tidur di sini? Di sofa ini? tanyanya.
Bukan. Maksudku Dik Mar malam ini nginep di rumahku, jelasku.
Oo.. Boleh.. Tapi hadiahnya apa? sahutnya mulai manja.
Hadiahnya? tanyaku bingung. Aku terdiam sejenak, dan kemudian kuraih tangannya lalu kuarahkan ke batang kemaluanku yang sudah mulai melemas, Niih.. hadiahnya!
Ia tergelak dan kami lalu tertawa bersama. Tangannya kemudian meremas milikku. Meremas dan terus meremas. Selanjutnya kami pun akhirnya kembali bergelut di atas sofa itu, mempersiapkan permainan berikutnya. Tapi untuk ronde kedua ini kami akan menyelesaikannya di kamar tidur.
Setelah puas melakukan pemanasan di atas sofa di ruang tamu, kami lantas beranjak masuk ke kamar tidurku. Inilah pertama kali Maryati masuk ke sini. Sebenarnya sudah lama aku ingin mengajaknya masuk ke ruangan ini. Tapi baru pada kesempatan inilah keinginanku kesampaian. Bahkan aku tidak hanya kesampaian membawanya masuk, tapi sebentar lagi aku juga kesampaian untuk menidurinya di atas kasur yang selama menduda ini hanya kupakai tidur sendirian.
Begitu pintu kamar tertutup, Maryati langsung memelukku dan kami berciuman dengan mesranya. Kulit tubuh kami yang sudah polos telanjang itu seolah telah menjadi konduktor yang saling mengirimkan panas birahi yang terus menggelegak. Batang kemaluanku yang tegang berat itu menempel ketat tepat di atas belahan kemaluannya mengacung ke arah pusarnya. Dengan posisi demikian kantong zakarku langsung bergesekan dengan rambut kemaluannya. Rasanya geli. Apalagi Maryati terus menggesekgesekkan bagian itu selama kami berciuman. Ia tampak kesenangan menikmati permainan ini.
Tapi Maryati paling senang ketika aku memeluknya dari belakang. Tak hentihentinya ia menggoyanggoyangkan pantatnya pada batang kemaluanku, dan aku mengimbanginya dengan meremasi buah dadanya dari belakang sambil terus menciumi daerah telinga, leher dan bibirnya dari arah samping. Bercumbu dengan posisi begini memang mengasyikan. Batang kejantananku seperti meluncurluncur di selasela garis pantatnya. Rasanya lembut dan geli. Bagai dieluselus dengan kain beludru.
Mass.. desahnya sambil membalikkan badannya dan kemudian melingkarkan tangannya ke leherku.
Apa..? kucengkeram kedua pinggulnya yang padat bulat itu.
Siapa saja yang sudah pernah tidur di sini? tanyanya mulai menggodaku. Aku agak heran dengan pertanyaannya yang rada menyelidik itu.
Nggak ada, jawabku pendek.
Masak sih, nggak ada?
Iya.. aku berusaha meyakinkannya.
Lha, istri Mas Is dulu tidur di mana?
Oo itu.. Ya, kalau dulu sih ini memang tempat tidur kami berdua. Tapi sejak pisah, ya nggak ada orang lain lagi yang pernah tidur di sini selain aku sendiri..
Beneer..? nadanya mulai meledek.
Sumpah.. balasku manja.
Terus, kalau Mas Is lagi kepingin, mainnya di mana dong?
Kepingin apa? tanyaku purapura bodoh.
Ya, kepingin begituan..
Kalau lagi kepingin.. ya kadangkadang mainnya di sini..
Lho? tadi katanya nggak ada orang lain yang tidur di sini selain istri Mas Is..
Aku tertawa pendek menyadari kebingungan Maryati.
Kalau mau main, memangnya harus ada orang lain? kataku kemudian.
Maksudnya? ia makin kebingungan.
Emangnya nggak bisa main sendiri..?
Idiih.. maksudnya..? Maryati tak meneruskan kalimatnya, tapi matanya menatapku lucu dan tangannya lalu menggenggam milikku dan mengocokngocoknya. Seolah ingin memastikan bahwa perbuatan seperti itulah yang aku maksudkan dengan main sendiri, alias onani.
Aku mengangguk membenarkan maksudnya. Ia tertawa.
Kok ketawa? kataku sambil mendekap tubuhnya dengan gemas.
Nggak kebayang deh.. jawabnya sambil masih cekikikan.
Ya jangan dibayangin dong.
Kalau nggak boleh ngebayangin, boleh dong saya lihat Mas Is melakukan itu.
Hah? kataku kaget.
Kini gantian aku yang tertawa mendengar permintaannya yang tidak biasa itu.
Selama ini, sejak pisah dengan istriku, pemenuhan kebutuhan seksualku memang lebih banyak kulakukan dengan cara onani saja, karena aku termasuk konservatif, nggak bisa main sembarangan, hatihati dan penuh perhitungan. Melakukan onani bagiku lebih save dan cukup memuaskan. Hampir semua lakilaki pasti pernah melakukan seks swalayan itu. Dulu waktu masih remaja aku juga sering melakukannya dan mendapatkan kepuasan dari situ. Bahkan ketika sudah menikah pun aku kadangkadang juga masih melakukannya, terutama bila istriku dulu sedang berhalangan. Aku bisa minta dia membantuku beronani atau aku melakukannya sendiri tanpa dia. Apalagi setelah kami cerai, acara ngocok bisa kulakukan seminggu sekali, bahkan lebih kalau nafsuku lagi kencangkencangnya.
Biasanya aku melakukannya menjelang tidur atau saat bangun tidur. Sudah alamiah, punya lakilaki kalau saat bangun tidur pagi hari biasanya dalam kondisi sedang ereksi. Kalau kebetulan saat itu volatageku juga sedang tinggitingginya, biasanya langsung kusalurkan dengan cara mengocok. Aku bisa melakukannya di atas tempat tidur atau di kamar mandi waktu mandi pagi.
Kalau aku melakukannya menjelang tidur, biasanya sambil melihat majalah atau film porno koleksiku atau hasil pinjaman. Tapi kalau melakukannya ketika bangun tidur atau di kamar mandi, aku cukup dengan berkhayal saja. Selama ini aku lebih banyak melakukan onani dengan tangan kering, karena keluarnya bisa agak lama. Tapi untuk sensasi, kadangkadang aku pakai baby oil atau sabun kalau pas melakukannya di kamar mandi. Saya rasa yang terakhir itu (nyabun) biasa dilakukan oleh lakilaki. Tentunya dilakukan dengan sembunyisembunyi. Dan kamar mandi memang tempat yang paling populer untuk beronani ria. Karena tempatnya aman, tertutup dan bisa telanjang dengan bebas, sehingga tak perlu takut dicurigai atau diketahui orang lain.
Tapi kini, ada seorang wanita yang ingin menontonku melakukan onani di hadapannya. Gila! Aku sampai tertawa menanggapi permintaan Maryati yang nyeleneh itu. Tapi aku menghentikan tawaku begitu menyadari bahwa Maryati tampaknya serius memintaku melakukan itu.
Oke, kataku akhirnya, Tapi janji, Dik Mar juga harus ikut melakukan itu di depan saya..
Nggak ah! sergahnya cepat.
Kenapa? Memang nggak pernah..?
Ihh.. pakai nanya lagi! katanya sambil mencubitku.
Segera kutangkap tangannya, kupeluk tubuhnya dan kami lalu kembali tenggelam dalam ciuman yang mesra dan bergairah. Sejenak kemudian aku melepas pelukanku dan membimbing tubuhnya berbaring di atas ranjang. Aku sendiri kemudian berbalik berjalan menuju kursi dekat meja kecil di seberang tempat tidur, dan duduk santai di atasnya.
Dik.. kataku memberi isyarat pada Maryati yang tergolek di atas kasur di depanku. Aku kemudian memancing dia dengan mulai meremasremas milikku sendiri yang sudah tegang itu. Beberapa saat kemudian Maryati pun mulai mengikuti perbuatanku. Jarijarinya mulai terarah menuju selangkangannya, mulai menggelitik dan mengusapusap miliknya sendiri. Maka dimulailah pertunjukan seks swalayan. Kami berdua saling berpandangan dan saling mengamati perbuatan satu sama lain. Tubuh Maryati tampak telentang miring bersandar pada salah satu sikunya. Posisi tubuhnya menghadap ke arahku. Sehingga aku bisa dengan leluasa melihat semua gerakan masturbasinya.
Posisi dudukku sendiri sudah tidak tegak lagi, tapi sudah setengah bersandar. Kedua paha dan kakiku selonjor ke depan dan sengaja kubuka lebarlebar. Aku memainkan milikku dengan gerakan bervariasi, mulai dari meremas, mengurut, memijat sampai gerakan mengocok. Sesekali aku juga merangsang buah pelirku dengan cara mengusapusap dan meremasremasnya. Seolaholah aku ingin menunjukkan pada Maryati semua gerakan onani yang biasa kulakukan selama ini.
Kami berdua mulai saling terangsang oleh perbuatan kami masingmasing. Kalau selama ini aku beronani sambil nonton BF atau lihat gambar porno sambil mengkhayal halhal yang merangsang, maka kini aku melakukannya dengan bantuan obyek dan kejadian yang lebih nyata. Aku sampai kesulitan menahan keinginanku untuk tidak menyetubuhi Maryati karena sangat terangsang melihat segala gerakannya selama bermasturbasi itu. Semua begitu nyata dan merangsang. Aku yakin Maryati pun merasakan hal yang sama selama melihat secara langsung seorang lakilaki beronani di hadapannya. Matanya kulihat mulai sayu tapi terus mengamati gerakangerakan tangan yang kubuat terhadap kemaluanku sendiri.
Aku hampir mencapai puncak, ketika kudengar mulut Maryati mulai merintihrintih sambil menatapku dengan wajah seperti orang ingin menangis. Jari manis dan jari tengahnya tampak bergerak cepat mengusap dan menekannekan bagian atas bibir kemaluannya khususnya di bagian klitorisnya. Ia mulai memanggilmanggil namaku dan tubuhnya mulai mengejang. Punggungnya kemudian melengkung dan kedua pahanya merapat menjepit tangannya sendiri yang terselip di selangkangannya.
Aku semakin terangsang melihat pemandangan nyata di depanku. Desirandesiran mulai kurasakan pada pangkal kemaluanku sendiri. Dan aku semakin memperkuat kocokan tanganku sendiri sampai menimbulkan sedikit bunyi yang diakibatkan oleh bercampurnya keringat di telapak tanganku dan cairan bening yang mulai keluar dan meleleh dari lubang kecil di ujung kemaluanku.
Tapi akhirnya aku tak tahan lagi begitu mendengar Maryati berteriak memekik. Dan aku segera loncat dari kursi dan menghambur ke arahnya. Aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini. Segera kubuka pahanya yang masih merapat itu dan tanpa ba bi Bu kutusukkan batang kemaluanku ke lubang yang sudah basah oleh cairan birahi itu. Maryati terpekik ketika seluruh kejantananku dengan cepat dapat menerobos dan menyelip masuk. Kurasakan di dalam sana milikku berdenyutdenyut oleh konstraksi dindingnya, menimbulkan rasa geli yang sangat nikmat. Rupanya orgasme Maryati datang bersamaan dengan hujaman rudalku.
Sejenak aku diam menikmati pengaruh orgasme di tubuh Maryati pada batang kemaluanku. Lalu pelanpelan aku mulai menggoyang dan mengayun pinggulku. Pelan dan pelan. Berputar dan mengulir. Sesekali menyentak. Kunikmati sekali persetubuhan ini, sampai akhirnya aku mulai melakukan gerakan memompa dan menusuknusuk.
Maryati tampak mulai menikmati genjotanku. Ia menggeliatgeliat sambil melenguh dan sesekali tersenyum dengan mata terpejam. Seolah meresapi segala gerakan nikmat yang kuciptakan pada tubuhnya.
Aku sendiri, karena akibat onani tadi, sudah beberapa kali harus menahan desiran yang terus muncul dari pangkal selangkanganku. Biasanya ini tanda orgasmeku mau datang. Tapi aku merasa sayang untuk mengeluarkannya sekarang.
Seolah seperti membaca pikiranku, tibatiba Maryati memintaku untuk segera menyemprotkan cairan maniku yang sedari tadi kutahan.
Keluarin Mass.. keluarin sekarang.. di luar saja.. ia merintih sambil menatapku sayu. Aku mengerti maksudnya. Maka segera kucabut batang kemaluanku dan dengan posisi mengangkangi perutnya, aku lalu melakukan onani di atas tubuhnya. Kukocok dan kukocok terus milikku dengan kuat. Cairan kemaluan Maryati yang menempel di sekujur batang kemaluanku makin memperlancar gerakan tanganku. Kepala kemaluanku yang bulat mengkilat tampak tersengalsengal dalam genggaman tanganku. Maryati pun tampak menikmati sekali atraksi yang sedang kulakukan di atas tubuhnya. Bahkan ia mulai merabaraba kantung pelirku. Oh tidak, ia tak cuma meraba, tapi juga meremasremas kantung bulat berkulit tebal itu. Membuat pinggul dan pantatku bergerakgerak seiring remasan tangannya. Ooohh, nikmat sekali..
Aku menggeram tertahan, ketika akhirnya semprotan maniku yang pertama memancar dengan kuat. Langsung mengenai wajah Maryati. Tapi ia dengan senangnya merasakan sentuhan air kental hangat itu di pipinya. Matanya tak sedikit pun lepas dari kemaluanku yang sedang meradang memuntahkan semprotansemprotan berikutnya. Semua memancar dan menyemprot tak hanya ke wajahnya, tapi juga bibir dan buah dada Maryati. Tangannya kulihat sibuk mengusap cairan putih kental itu dan meratakannya ke permukaan payudaranya. Terakhir kulihat Maryati menjilat sisa spermaku yang ada di ujung jarinya.
Aku betulbetul puas dengan semua ini dan puncak birahi ini telah membuat seluruh sendi tubuhku serasa dilolosi sehingga aku terpaksa harus menahan tubuhku agar tak rebah menjatuhi tubuh Maryati. Maka dengan bertumpu pada kedua telapak tanganku, pelanpelan aku merundukkan tubuhku sehingga tubuhku merapat agak menindih dan membuat batang kemaluanku mendarat tepat di selasela kedua bukit buah dadanya. Rasa kenyal yang diciptakan membuatku bereaksi untuk menggesergeserkan pisang ambonku di celah kedua bukit itu. Ah.. geli sekali rasanya. Geli yang nikmat. Nikmat yang sangat. Beberapa kali tubuhku sampai tersentaksentak oleh rasa geli yang muncul belakangan itu. Apalagi kedua telapak tangan Maryati kemudian menekan kedua pantatku ke bawah dan memutarmutarnya. Aku hanya bisa melenguh menikmati bonus orgasme yang diberikannya.
Enak Mas? kata Maryati ketika akhirnya aku rebah di sebelah kiri tubuhnya.
Hhheehh.. aku hanya bisa mendesah dan membalas kecupan bibirnya.
Mas Is seksi banget kalau lagi ngocok..
Hmm.. asal jangan djadikan tontonan rutin saja.. sahutku masih terengah.
Kenapa? tanyanya.
Masak mau ngocok terus? sahutku.
Katanya sudah biasa.. katanya.
Ya, tapi kan sekarang sudah ada Dik Mar, kataku.
Kalau saya sedang nggak ada, atau lagi berhalangan, gimana? tanyanya.
Tergantung.. sahutku seenaknya.
Tergantung apa? tanyanya lagi.
Tergantung yang menggantung! kataku.
Iiihh.. tangan Maryati mencubit bagian tubuhku yang menggantung itu. Aku sampai berteriak. Tapi kemudian ia membelaibelai mesra buah pelirku.
Bagaimana kalau yang berhalangan saya? aku lalu gantian bertanya.
Hmm.. ia tampak berpikir.
Ya, kalau dalam keadaan terjepit seperti itu ya harus bisa memanfaatkan kesempatan.. katanya.
Kok, kesempatan? tanyaku heran.
Iya, yang sempitsempit harus diberi kesempatan untuk tetap menjepit meskipun dalam keadaan terjepit.. jawabnya tenang sambil senyumsenyum.
Aku tertawa ngakak mendengar balasannya yang cerdas itu. Segera kurengkuh pinggangnya dan kutindih tubuhnya sebelum ia sempat mengelak. Kutempelkan punyaku tepat di cekungan pangkal pahanya.
Jadi, kapan lagi mau menjepit yang menggantung? tanyaku bercanda sambil menekan milikku ke miliknya.
Itu sih tergantung dari yang mau terjepit.. sahutnya kocak sambil sedikit menggoyangkan pinggulnya. Sialan, gerakannya membuatku berdesir.
Tapi sore ini aku tak ingin terlalu menuruti hawa nafsu yang muncul. Maryati pun bukan type wanita yang menggebugebu nafsu seksnya. Bagi kami, yang penting adalah kualitas dalam bermain cinta, bukan kuantitas atau frekuensinya.

Rabu, 30 Agustus 2017

Daftar Online Taruhan Bola Maxbet


Daftar Online taruhan bola Maxbet -  agen perjudian sports hadir bagi Anda yang ingin melakukan registrasi cepat, minimal Deposit Rp 50.000, - via Bank Mandiri, Bri, Bni, dan BCA. Selamat datang ke semua calon anggota yang telah berhasil terjun ke Situs Judi Online Trusted Online. kami sebagai agen perjudian online Maxbet (Ibcbet) dan SBobet yang telah berdiri sejak 5 tahun yang lalu, kami juga sebagai agen perjudian terbaik yang sudah sangat akrab dengan apa yang diinginkan oleh semua pemain judi online, terutama dari sisi layanan dan layanan. Diberikan untuk Anda

Kami selalu berusaha menjamin 100% keamanan data Anda dengan kami dimana kami selalu menciptakan rasa nyaman dan aman terhadap banyak kasus agen judi online sbobet / ibcbet / max bet Seringkali terjadi kasus penipuan yang membuat nama agen judi bola maxbet menjadi rusak. Selain itu, kenyamanan yang kami sediakan untuk Anda juga akan dijamin oleh layanan pelanggan kami yang telah bekerja bertahun-tahun bersama kami dan telah sangat aman. Layanan 24 jam penuh akan diberikan kepada Anda dan akan menjawab pertanyaan Anda mungkin masih belum mengerti tentang bertaruh pada Maxbet dan tidak seperti layanan pelanggan yang Anda temukan sebelumnya yang mungkin hanya memberi Anda jawaban yang Anda tanyakan.


Kami selalu berpikir bahwa jika ada prosedur atau proses yang bisa dilakukan dengan cara yang cepat dan aman, pastinya akan dengan sendirinya mampu menciptakan kondisi suasana nyaman bagi semua anggota sbobet/ ibcbet . Seperti dalam judul yang kami buat, kami telah ada sejak 2010 dan puluhan ribu anggota aktif setiap bulan datang untuk melakukan Betting - Deposit - Withdraw - Sign up. Maxbet seperti yang kita ketahui bahwa pernah bernama Ibcbet adalah salah satu produk unggulan kami yang menyediakan berbagai pilihan permainan liga sepak bola atau liga kecil di direct didunia dengan pasar handicap taruhan Asia yang tentunya menguntungkan Anda.

Bukan hanya pada permainan judi sepakbola di max taruhan saja. Kami juga memiliki beberapa produk perjudian sepak bola yang bisa diandalkan dan tidak kalah menarik, seperti Perjudian Bola SBobet, 368bet. Jangan lewatkan juga untuk memperjuangkan bonus yang bisa kita berikan setiap hari Minggu yaitu Bonus Cashback & Bonus Rollingan. Pokoknya jika Anda telah bergabung di agen judi bola terpercaya.